1. Jose: Manusia Tanpa Wajah
Jose menderita tumor wajah paling ekstrim yang pernah dijumpai dalam sejarah medis. Pria Portugis berusia 51 tahun ini beresiko tercekik oleh tumor tersebut, kecuali dia menjalani operasi. Salah satu matanya menjadi buta akibat pertumbuhan tumor raksasa yang juga menutupi mulut dan lidah, bibir yang membengkak serta membengkokkan gusi dan menghancurkan giginya. Awalnya tumor ini terlihat hanya seperti tahi lalat saat dia berumur 11 tahun. Namun berkembang menjadi ganas akibat abnormalitas pembuluh darah kapiler dan vena. Tumor tersebut mulai berkembang semakin besar pada umur 16 tahun.
Jose baru-baru ini terbang ke Inggris untuk membicarakan kemungkinan tindakan operasi medis. Namun karena ibunya adalah pengikut Jehovah (Yahwe), dia terpaksa menolak menjalani operasi. Agamanya tidak membolehkan proses transfusi darah. Akhirnya para dokter di London mengusulkan untuk menghilangkan bagian-bagian tumor terseb
2. Huang Chuncai: Tumor pada Wajah Seberat 44 pound (20kg)
Pada tahun 2008, seorang warga negara Cina bernama Huang Chuncai menjalani operasi medis untukmengangkat tumor seberat 20kg atau 44 pound di wajahnya. Operasi berjalan sukses tetapi karena besarnya ukuran tumor, hanya satu bagian yang dapat diangkat. Beberapa hari kemudian, Huang Chuncai memasuki kamar operasi lagi untuk mengangkat tumor di bagian lainnya. Kali ini segumpal daging seberat 4.5 kg (9.9lb) berhasil diangkat dari wajahnya. Tumor tersebut pada awalnya berbobot 23 kg. Operasi yang dijalani masih menyisakan 17.5 kg jaringan tumor di wajahnya (1 kg diangkat pada operasi pertama dan 4.5 kg pada operasi kedua). Huang Chuncai menderita Neurofibromatosis, suatu kelainan genetik langka yang menyebabkan pertumbuhan abnormal pada jaringan syaraf.
3. Huang Liqian: Tumor pada Leher Seberat 33 pound (15Kg)
Pria Cina ini akhirnya berhasil menjalani operasi pengangkatan tumor pada tahun 2007, setelah menderita selama 17 tahun. Huang Liqian, 58 tahun, pertama kali mengetahui adanya benjolan aneh di bagian belakang lehernya pada tahun 1990, tapi dia tidak menghiraukannya. Akan tetapi pertumbuhan jaringan ini semakin cepat sehingga membesar seberat 15 kg. Liqian akhirnya dibawa ke First Affiliated Hospital of Chongging University of Medical Services di Chongging, China Barat Daya, di mana tumornya berhasil diangkat.
4. Chen Zongtao: Tumor pada Kaki Kanan Seberat 154 pound (70kg)
Penderita, Chen Zongtao bermukim di desa terpencil di Cina dan tidak mampu menjalani pertolongan medis. Pertumbuhan tumor pertama kali terjadi pada kaki kirinya saat berusia 2 tahun, tapi dengan cepat menyebar ke sepanjang kaki kanannya. Dari tahun ke tahun, pembengkakannya mencapai berat lebih dari 70KG atau 154 pounds. Dokter di rumah sakit Changsha, propinsi Hunan, Cina Tengah telah menyelidiki tumor tersebut. Zongtao didiagnosa mengalami neurofibroma –sejenis tumor jinak pada sistem saraf. Belum jelas tindakan yang akan diambil oleh tim medis pada tumor di kaki Chen Zongtao.
5. Gao An-ni: Tumor pada Bibir Bawah
Gao An-ni, gadis kecil berusia 8 tahun dari pedalaman An Yuan, propinsi Jiangxi, Cina Timur menderita tumor pada bibir bawah sejak lahir, dan tidak memperoleh pertolongan medis karena keterbatasan ekonomi. Tahun 2007, ayahnya membawanya ke rumah sakit yang bekerja sama dengan Gannan Medical College. Tapi ketika dokter menjelaskan bahwa operasi pengangkatan tumor dan operasi kosmetik medis ini memerlukan biaya yang banyak, ayahnya memutuskan untuk membawanya pulang ke kampung halamannya.
6. Lai Ti Dao: Tumor pada Wajah Seberat 10 pound (4.5kg)
Warga negara Vietnam, Lai Ti Dao menderita tumor Schwannoma masif, sejenis tumor jinak, yang diawali dengan sebuah gumpalan pada lidah namun berkembang dengan cepat mencapai sepertiga berat badannya. Tumor tersebut membuatnya sulit untuk makan, berbicara dan berjalan karena mempengaruhi keseimbangannya. Pertumbuhan tumor ini sangat berbahaya karena menutupi jalan napas. Pada tahun 2008, tim dokter bedah dari University of Miami melakukan prosedur kerja marathon 10 jam untuk mengangkat tumor seberat 10 pound.
7. Phuong: Tumor Wajah yang Lain, Tidak Beruntung
Phuong, 27 tahun, mengalami tumor wajah yang dimulai saat usia 7 tahun dan berkembang dengan cepat menutupi seluruh sisi kiri wajahnya, membungkus mata dan telinganya, sehingga membuatnya tidak dapat hidup dengan normal. Dia telah menjalani operasi medis sebanyak tiga kali, tapi tumor tersebut tetap tumbuh kembali. Tidak ada lagi tim dokter, baik lokal maupun internasional, yang berani menangani kasusnya sehubungan dengan resiko kehilangan darah dan perawatan pasca operasi yang sangat diperlukan.
8. Chantal Sébire: Penderita Esthesioneuroblastoma, Meninggal Karena Euthanasia
Pensiunan guru dari Perancis, Chantal Sébire menderita esthesioneuroblastoma, dan menggunakan haknya untuk meninggal melalui euthanasia (tindakan medis untuk mengakhiri nyawa pasien). Pada tahun 2000 dia didiagnosa menderita esthesioneuroblastoma, sejenis kanker langka yang hanya terjadi 200 kasus dalam 20 tahun terakhir. Sébire menolak tindakan apapun, dia tidak ingin menjalani operasi medis atau pengobatan. Pada tanggal 19 Maret 2008, dia ditemukan telah meninggal di rumahnya. Otopsi yang dilakukan pada tanggal 21 Maret 2008 menyimpulkan bahwa kematiannya tidak normal. Darahnya mengandung Pentobarbital, sebuah derivat Barbital (obat tidur) yang tidak dijual bebas oleh apotek di Perancis, dalam konsentrasi yang tingggi (toksik/ beracun). Di negara Eropa lainnya, Pentobarbital digunakan untuk tujuan euthanasia.